Aplikasi Logika Fuzzy Pada Optimasi Daya Listrik Sebagai Sistem Pengambilan Keputusan
Bahan Presentasi Ini Dibuat Untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Fuzzy
Dosen : Darwison, M.T
Oleh
Farras Yufadillah
2010952018
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknik
Universitas Andalas
Padang
2022
Sistem Kendali Mesin Emulsifying Mixer Menggunakan Fuzzy Logic
Sistem Kendali Mesin Emulsifying
Mixer Menggunakan Fuzzy Logic
Referensi :
Mustofa Fajar, dan Muhammad Reza Hidayat (2020). "Sistem Kendali Mesin Emulsifying Mixer Menggunakan Fuzzy Logic Tipe Mamdani". Jurnal Teknologi Rekayasa, Sukabumi. Vol. 5, No.1 , pp. 93-100.
Referensi :
Supriyono. 2006. Aplikasi Logika Fuzzy Pada Optimasi Daya Listrik Sebagai Sistem Pengambilan Keputusan. Seminar Nasional II SDM Teknologi Nuklir. Yogyakarta:Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir. ISSN 1978-0176.
Supriyono. 2006. Aplikasi Logika Fuzzy Pada Optimasi Daya Listrik Sebagai Sistem Pengambilan Keputusan. Seminar Nasional II SDM Teknologi Nuklir. Yogyakarta:Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir. ISSN 1978-0176.
Abstrak [Back]
APLIKASI LOGIKA FUZZY PADA OPTIMASI DAYA LlSRIK SEBAGAI SISTEM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN. Aplikasi logika fuzzy pada optimasi daya listrik sebagai sistem pengambilan keputusan.
Telah dibangun suatu sistem pengambilan keputusan yang optimal dalam menentukan daya listrik pada
suatu ruang, baik untuk ruang terbuka maupun ruang tertutup. Metode yang digunakan dalam optimasi ini
adalah logikafuzzy. Dalam penelitian ini sebagai variabel bebasnya adalah intensitas cahaya dan suhu yang
ada dalam ruang, sedangkan sebagai variabel tak bebasnya atau nilai yang dicari adalah daya listrik yang
seharusnya dipasang pada ruang tersebut. Variabel bebas intensitas cahaya diasumsikan dengan fungsi
keanggotaan Gelap, Senja dan Siang sedangkan variabel bebas suhunya diasumsikan dengan fungsi
keanggotaan Dingin, Normal dan Panas. Untuk variabel tak bebas daya listrik diasumsikan fungsi
keanggotaan adalah Padam, Redup dan Terang. Aturan fuzzy yang digunakan dimisalkan ada 9 aturan.
Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, digunakan perangkat lunak MATLAB. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa untuk menentukan daya listrik pada suatu ruang dapat menggunakan sistem
pengambilan keputusan dengan logika fuzzy. Dalam penelitian ini, belum ditinjau tentang selera, estetika
dan luas ruangan
Tujuan [Back]
Tujuan dari dibuatnya sistem pengambilan keputusan ini,maka untuk mendapatkan daya listrik yang optimal, pengguna tinggal memasukkan intensitas cahaya yang masuk ke dalam ruangan dan suhu ruangan atau jika dibuat otomatisasi, sistem ini dapat dihubungkan dengan sensor intensitas cahaya clan sensor suhu ruangan. Dengan memasukkan kedua variabel tersebut, baik secara manual maupun secara otomatis maka akan muncul daya listrik yang dibutuhkan secara optimalLatar Belakang [Back]
Untuk melakukan perhitungan kebutuhan daya listrik yang efeletif, efisien dan fleksibel, perlu dibangun suatu sistem pengambilan keputusan berupa perangkat lunak yang mudah dioperasikan oleh komputer. Dalam membangun sistem pengambilan keputusan ini, metode atau teknik perhitungannya digunakan logika fuzzy.Makalah ini merupakan hasil penelitian awal, sehingga asumsi yang diambil pun masih sederhana, yaitu bahwa besar daya listrik dipengaruhi oleh intensitas cahaya dan suhu ruangan (Soedojo, 1985 dan Nurmianto,1996].
Untuk melakukan perhitungan kebutuhan daya listrik yang efeletif, efisien dan fleksibel, perlu dibangun suatu sistem pengambilan keputusan berupa perangkat lunak yang mudah dioperasikan oleh komputer. Dalam membangun sistem pengambilan keputusan ini, metode atau teknik perhitungannya digunakan logika fuzzy.Makalah ini merupakan hasil penelitian awal, sehingga asumsi yang diambil pun masih sederhana, yaitu bahwa besar daya listrik dipengaruhi oleh intensitas cahaya dan suhu ruangan (Soedojo, 1985 dan Nurmianto,1996].
Dasar Teori [Back]
Pada saat ini, logika fuzzy sudah banyak diterapkan di berbagai bidang, baik di dunia industri maupun penelitian. Bahkan pada dasawarsa terakhir ini aplikasi logika fuzzy ini semakin menjamur seiring dengan perkembangan teknologi komputasi yang luar biasa pesatnya. Dengan pesatnya perkembangan logika fuzzy ini dicoba untuk diaplikasikan dalam bidang penelitian listrik.
Menurut Maxwell bahwa cahaya termasuk salah satu spektrum dari gelombang elektromagnetik. Cahaya mempunyai intensitas yang dapat dihitung dengan satuan Ix (Illuminance) (Nurmianto, 1996]. Intensitas cahaya dengan Ix dalam logika fuzzy diasumsikan sebagai variabel bebas dengan dimisalkan fungsi keanggotannya sebagai berikut:
Pada saat ini, logika fuzzy sudah banyak diterapkan di berbagai bidang, baik di dunia industri maupun penelitian. Bahkan pada dasawarsa terakhir ini aplikasi logika fuzzy ini semakin menjamur seiring dengan perkembangan teknologi komputasi yang luar biasa pesatnya. Dengan pesatnya perkembangan logika fuzzy ini dicoba untuk diaplikasikan dalam bidang penelitian listrik.
Menurut Maxwell bahwa cahaya termasuk salah satu spektrum dari gelombang elektromagnetik. Cahaya mempunyai intensitas yang dapat dihitung dengan satuan Ix (Illuminance) (Nurmianto, 1996]. Intensitas cahaya dengan Ix dalam logika fuzzy diasumsikan sebagai variabel bebas dengan dimisalkan fungsi keanggotannya sebagai berikut:
Langkah / Prosedur Pengerjaan
- Membuat FIS Editor input intensitas cahaya dan suhu serta output daya listrik
Gambar 1. Fungsi Keanggotaan Input dan Output
Dari Gambar 1 di atas, dipilih input intensitas cahaya untuk dibuat fungsi keanggotaan yang lebih detail, yaitu untuk fungsi keanggotaan Gelap, Senja dan Siang, yang ketiganya mempunyai range antara 0 sid 1600 Ix. Untuk fungsi keanggotaan
Hasilnya ditampilkan pada Gambar 2- Fungsi keanggotaan Gelap tipe variabelnya adalah zmf dengan parametemya [0 400]
- Fungsi keanggotaan Senja tipe variabelnya adalah pimf dengan parametemya [200 800 800 1400]
- Fungsi keanggotaan Siang tipe variabe1nya ada1ah smf dengan parametemya [1200 1600]
Gambar 2. Fungsi Keanggotaan Variabel Input Intensitas Cahaya yang Masuk
Dari Gambar 2 di atas pula, dipilih input suhu untuk dibuat fungsi keanggotaan yang lebih detail, yaitu untuk fungsi keanggotaan Dingin, Normal dan Panas, yang ketiganya mempunyai range antara 0 sid 60 derajat Celsius.
- Fungsi keanggotaan Dingin tipe variabelnya adalah trapezium dengan parameternya [0 0 18 30]
- Fungsi keanggotaan Normal tipe variabelnya adalah segitiga dengan parameternya [18 30 42]
- Fungsi keanggotaan Panas tipe variabelnya adalah trapezium dengan parameternya [30 42 60 60]
Gambar 3. Fungsi Keanggotaan Variabel Input Suhu
- Fungsi keanggotaan Padam tipe variabelnya adalah trapezium dengan parameternya 0 0 10 50]
- Fungsi keanggotaan Redup tipe variabelnya adalah segitiga dengan parameternya [25 60 95]
- Fungsi keanggotaan Terang tipe variabelnya adalah trapezium dengan parameternya [70 110 120 120]
2. Menyusun Aturan Fuzzy Aturan fuzzy yang digunakan adalah aturan-aturan yang telah ditentukan sebelumnya yang dibuat berdasarkan karakteristik intensitas cahaya dan suhu. Aturan-aturan fuzzy ini dibuat dengan menggunakan Rule Editor seperti terlihat pada Gambar 5.
Kumpulan Rule Fuzzy
3. Defuzzyfikasi pada Komposisi Aturan Mamdani Proses defuzzyfikasi terjadi ketika semua aturan telah selesai dituliskan. Setelah aturan-aturan tersebut dibuat, aturan tersebut dapat dilihat pada Rule Viewer, seperti terlihat Gambar 6. Pada Rule Viewer ini kita bisa menguji hasil dari aturan-aturan yang telah kita buat untuk meramal daya listrik yang optimal dengan cara memasukkan nilai variabel input pada kolom input.
Gambar 6. Hasil Optimasi Dengan Intensitas Cahaya 800 Lx dan Suhu Ruangan 30,3 Derajat Celsius
Pada Gambar 6 terlihat bahwa hasil optimasi daya listrik dengan memisalkan intensitas cahaya 800 lx dan suhu ruangan dimisalkan 30,3 derajat celsius, maka daya listrik yang diperlukan dengan sistem pengambilan keputusan ini adalah 59,2 Watt.
Jika diberikan dengan input lain, misalkan intensitas cahaya 154 Ix dan suhu ruangan dimisalkan 9,55 derajat Celsius, maka daya listrik yang diperlukan dengan sistem ini adalah 101 Watt. Hasil program ditampilkan pada Gambar 7
Gambar 7. Hasil Optimasi Dengan Intensitas Cahaya 154 lx dan Suhu Ruangan 9,55 Derajat Celsius
Dengan menggeser-geser garis vertikal pada variabel input frekuensi cahaya dan suhu, dapat disusun daya listrik yang dibutuhkan.
Dari hasil yang ditunjukkan dapat disimpulkan bahwa semakin besar suhu dengan intensitas cahaya yang konstan, maka semakin kecil kebutuhan daya listrik, demikian pila untuk suhu yang konstan dengan intensitas cahaya semkain besar kebutuhan daya listrik semakin kecil.
Sedangkan Hasil 3 dimensi yang dihasilkan ditunjukkan pada Gambar 8.
Gambar 8. Surface Penggunaan Daya Listrik
B. Pengembangan Membership functionGambar 5. Aturan Fuzzy
Gambar 6. Hasil Optimasi Dengan Intensitas Cahaya 800 Lx dan Suhu Ruangan 30,3 Derajat Celsius
Pada Gambar 6 terlihat bahwa hasil optimasi daya listrik dengan memisalkan intensitas cahaya 800 lx dan suhu ruangan dimisalkan 30,3 derajat celsius, maka daya listrik yang diperlukan dengan sistem pengambilan keputusan ini adalah 59,2 Watt.
Jika diberikan dengan input lain, misalkan intensitas cahaya 154 Ix dan suhu ruangan dimisalkan 9,55 derajat Celsius, maka daya listrik yang diperlukan dengan sistem ini adalah 101 Watt. Hasil program ditampilkan pada Gambar 7
Gambar 7. Hasil Optimasi Dengan Intensitas Cahaya 154 lx dan Suhu Ruangan 9,55 Derajat Celsius
Dengan menggeser-geser garis vertikal pada variabel input frekuensi cahaya dan suhu, dapat disusun daya listrik yang dibutuhkan.
Dari hasil yang ditunjukkan dapat disimpulkan bahwa semakin besar suhu dengan intensitas cahaya yang konstan, maka semakin kecil kebutuhan daya listrik, demikian pila untuk suhu yang konstan dengan intensitas cahaya semkain besar kebutuhan daya listrik semakin kecil.
Sedangkan Hasil 3 dimensi yang dihasilkan ditunjukkan pada Gambar 8.
Gambar 8. Surface Penggunaan Daya Listrik
1. Penambahan keadaan pada FIS input intensitas cahaya
Dari Gambar 6 di atas, dipilih input intensitas cahaya untuk dibuat fungsi keanggotaan yang lebih detail, yaitu untuk fungsi keanggotaan Gelap, Senja dan Siang, yang ketiganya mempunyai range antara 0 sid 1600 Ix. Untuk fungsi keanggotaan. Penambahan paramater cahaya dibagi menjadi Sangat Gelap, Gelap, Kurang Gelap Senja, Agak Terang, Terang, Sangat Terang
- Fungsi keanggotaan Sangat Gelap tipe variabelnya adalah trimf dengan parametemya [0 0 180]
- Fungsi keanggotaan Gelap tipe variabelnya adalah trimf dengan parametemya [180 250 360]
- Fungsi keanggotaan Kurang Gelap tipe variabe1nya ada1ah trimf dengan parametemya [360 450 533]
- Fungsi Keanggotaan Senja tipe variabelnya adalah trimf dengan parameternya [533 750 1100]
- Fungsi keanggotaan Agak Terang tipe variabelnya adalah trimf dengan parameternya [110- 1190 1280]
- Fungsi keanggotaan Terang tipe variabelnya adalah trimf dengan parameternya [1280 1340 1440]
- Fungsi keanggotaan Sangat Terang tipe variabelnya adalah trimf dengan parameternya [1440 1600 1600]
2. Penambahan keadaan FIS suhu
Dari Gambar 7 di atas pula, dipilih input suhu untuk dibuat fungsi keanggotaan yang lebih detail, yaitu untuk fungsi keanggotaan Sangat Dingin, Dingin, Sejuk, Normal, Hangat, Panas, Sangat Panas, yang ketujuhnya mempunyai range antara 0 sid 60 derajat Celsius.
- Fungsi keanggotaan Sangat Dingim tipe variabelnya adalah trimf dengan parametemya [0 0 5]
- Fungsi keanggotaan Dingin tipe variabelnya adalah trimf dengan parametemya [0 5 10]
- Fungsi keanggotaan Sejuk tipe variabe1nya ada1ah trimf dengan parametemya [10 15 20]
- Fungsi Keanggotaan Normal tipe variabelnya adalah trimf dengan parameternya [20 24 28]
- Fungsi keanggotaan Hangat tipe variabelnya adalah trimf dengan parameternya [28 33 35]
- Fungsi keanggotaan Panas tipe variabelnya adalah trimf dengan parameternya [35 40 44]
- Fungsi keanggotaan Sangat Panas tipe variabelnya adalah trimf dengan parameternya [44 55 60]
3. Penambahan FIS pada output Daya Listrik
Dari Gambar 8 di atas pula, dipilih output Daya Listrik untuk dibuat fungsi keanggotaan yang lebih detail, yaitu untuk fungsi keanggotaan Padam, Hampir Padam, Mulai Padam, Redup, Mulai Terang, Terang, Sangat Terang, yang ketujuhnya mempunyai range antara 0 sid 120 watt.
- Fungsi keanggotaan Padam tipe variabelnya adalah trimf dengan parametemya [0 0 13]
- Fungsi keanggotaan Hampir Padam tipe variabelnya adalah trimf dengan parametemya [13 19 26]
- Fungsi keanggotaan Mulai Padamtipe variabe1nya ada1ah trimf dengan parametemya [16 33 40]
- Fungsi Keanggotaan Redup tipe variabelnya adalah trimf dengan parameternya [40 65 80]
- Fungsi keanggotaan Mulai Terang tipe variabelnya adalah trimf dengan parameternya [80 87 93]
- Fungsi keanggotaan Terang tipe variabelnya adalah trimf dengan parameternya [93 97 106]
- Fungsi keanggotaan Sangat Terang tipe variabelnya adalah trimf dengan parameternya [107 121 121]
Gambar 9
Gambar 10
Gambar 11
Gambar 12
3. Defuzzyfikasi pada Komposisi Aturan Mamdani Proses defuzzyfikasi terjadi ketika semua aturan telah selesai dituliskan. Setelah aturan-aturan tersebut dibuat, aturan tersebut dapat dilihat pada Rule Viewer, seperti terlihat Gambar 15. Pada Rule Viewer ini kita bisa menguji hasil dari aturan-aturan yang telah kita buat untuk meramal daya listrik yang optimal dengan cara memasukkan nilai variabel input pada kolom input
Gambar 15
Pada gambar diatas bisa kita lihat nbahwa saat fuzzy mendeteksi cahaya sebesar 800lx, dengan suhu 30 C maka daya yang akan dikeluarkan menjadi 28,9 watt
Jika kita menggunakan input lainnya seperti pada gambar 16
Dengan mendeteksi cahaya sebesar 912 lc dengan suhu berada pada 35,7 C maka daya listrik yang dikeluarkan menjadi 19,5 watt
Jika dilihat dari grafik Surface yang dihasilkan matlab maka akan terlihat kondisi
Error
Saat dibandingkan nilai fuzzy yang menggunakan 3 membership dan 7 membership didapatkan bahwa 7 membership menghasilkan daya yang lebih hemat untuk contoh perbandingannya ketika intensitas cahaya 800lx dengan suhu 30 C maka didapatkan daya listrik sebesar 28,9 watt untuk yang 7 membership sedangkan untuk 3 membership didapatkan suhu 60 watt, sehingga 7 membership lebih efisien dari 3 membership.
Saran
Sebaiknya membership functionnya di dibuat lebih menjurus menjadi 7 membership agar dapat terlihat detail keadaan pada setiap input dan outputnya, sebaiknya model grafik yang dipakai pada input dan output trimf agar dapat terlihat detail parameter keadaan pada input dan output.
KESIMPULAN
Disini kita bisa menarik kesimpulan bahwa semakin tinggi cahaya yang di deteksi dengan keadaan suhu konstan naik atau turun maka akan di dapatkan daya listrik yang kecil, begitu juga jika dideteksi semakin tinggi suhu yang dideteksi dengan cahaya yang yang konstan naik atau turun maka daya listrik yang di dapatkan juga mengecil dan bisa disimpulkan Daya Litrik akan berbanding terbalik dengan Suhu dan Intensitas
VIDEO PRESENTASI FUZZY
https://drive.google.com/file/d/1odAuVurkT6Zw7tb1fzYxUVE49DwiCWVI/view?usp=share_link
LINK DOWNLOAD FILE FUZZY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar